UKM membantu perekonomian masyarakat

                                   

Istilah UKM tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, ya usaha kecil menengah.
Waktu tahun 2014 lalu, saya pernah diundang ke acara PEMKOT/pemerintah kota Semarang dan DINPERINDAG/Dinas perindustrian perdagangan kota Semarang di Balai Kota.
Acara tersebut dimaksudkan agar kita mendorong UKM untuk lebih maju dalam menghadapi MEA/masyarakat ekonomi asean.
Para narasumber membahas tentang betapa potensialnya UKM di negara kita pada umumnya, juga Jawa tengah pada khususnya.
Dari kerajinan tangan, produk makanan dan minuman olahan, juga kain batik.

Nah dalam menghadapi MEA para pelaku UKM juga perlu memperhatikan label sertifikasi produknya, sudah dipatenkan apa belum, kalau makanan halal atau tidak, bisa diurus ke DINPERINDAG, DINKES/dinas kesehatan, dan BBPOM/balai besar pengawasan obat makanan, juga PEMKOT setempat.
Dan waktu halal bihalal taun ini acara GPFI/gabungan perusahaan farmasi dan GP jamu/ gabungan perusahaan jamu, dibahas tentang potensi Jawa Tengah untuk mengembangkan UKM jamu biar go internasional, tentunya harus memenuhi standarisasi ekspor. Bayangkan kalau berhasil bisa menambah devisa negara kita.

Nah untuk mengasah keterampilan pelaku UKM dan kualitas produk UKM itu sendiri, pelaku UKM harus sering mengikuti pelatihan dan up date sertifikasinya, pemerintah sering kok mengundang peserta UKM untuk ikut pelatihan di Balai Kota.

Dan jangan lupa harus menguasai bahasa, selain bahasa daerah tentunya, bahasa nasional Indonesia harus bisa pastinya, dan bahasa internasional yaitu bahasa Inggris mau gak mau biar kita bisa bersaing di era MEA.

Saya sudah lama menggunakan dan mengkonsumsi produk UKM, beberapa diataranya yaitu :

Tas, ada yang dari kain batik yang warna hitam biru itu, ada yang tas rajut warna ungu, tas dari akar wangi warna oranye, dompet anyam merah dan rajut ungu, produk UKM ini selain cantik juga awet lho.

Ini HBO/ hand bag organizer, selain buat tas bisa untuk nyimpan boneka lho, kalau saya lebih suka ada resleting di pinggir kanan kiri jadi tidak kena debu.

Selain buat tas dan boneka, bisa juga HBO ini buat nyimpan pasmina dan dalaman jilbab.

Selain simpel HBO ini muat untuk 5 tas, tidak makan terlalu banyak tempat, cocok buat rumahku minimalis.

HSO/hand shoes organizer, selain buat nyimpan sepatu, bisa buat nyimpan jilbab instan/bergo.

Produk makanan UKM, yang kusukai adalah cireng, endog lewo, bajigur, panganan khas sunda ini sekarang ada di Semarang.

Nugget, ini adalah salah produk UKM milik temanku agustina.  Yang kocobain itu adalah nugget sayur, tekstur dan rasanya mengingatkanku pada combro cemilan urang sunda ☺. 

Nah kalau kalian milih jadi pengguna produk UKM seperti saya sekarang ini, atau mau jadi pelaku bisnis UKM.

Saya sendiri sih, suatu saat nanti pengen juga jadi pelaku UKM, kan dengan berbisnis dan berdagang adalah satu usaha yang dicontohkan oleh Rosullulloh.

UKM sebagai roda penggerak perekonomian rakyat, bisa menguntungkan bagi pemilik UKM itu sendiri, menambah devisa negara, membuka lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi angka pengangguran.

Tulisan ini diikutkan dalam giveaway "UKM sebagai Roda Penggerak Perekonomian Rakyat" yang diadakan Agustina DJ.