BPJS kesehatan ada 2 tipe, yang satu BPJS pribadi, yang satu lagi BPJS ditanggung perusahaan. Kalau pribadi bisa digunakan oleh masyarakat yang tidak bekerja pada perusahaan, atau hanya wiraswasta.
Sedangkan BPJS ditanggung perusahaan, perusahaan selain menanggung karyawannya, juga menanggung istrinya dan anaknya sampai 3 orang.
Semua perusahaan diwajibkan mendaftarkan BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.
Nah ternyata aku baru tahu bahwa mengurus bayi dalam kandungan bisa, asalkan BPJS nya yang pribadi, alias bayar sendiri bukan perusahaan.
Nah baru tahu juga nih bahwa jika kita sudah terdaftar pribadi walaupun dibayar oleh perusahaan, jika kelas kita lebih kecil dari pada punya suami, kita harus ikut suami sesuai kartu keluarga, misal jika kita mempunyai BPJS pribadi kelas 3, suami kita kerja di perusahaan yang membiayai BPJS kesehatan, dikasih kelas 2, jadi otomatis kita sebagai istri oleh pihak BPJS, bakalan dirubah diikutkan ke data suami, biasanya kartunya tetap, asalkan yang pribadi sudah dibayar sampai bulan ini.
Tetapi untuk bayi dalam kandungan, bisa diurus setelah bayinya lahir, pakai surat keterangan lahir.
Beda halnya jika kepala keluarga atau suami BPJS nya pribadi, bisa mengurus lartu BPJS sejak bayi dalam kandungan.
Nah kalau dulu aturannya jika istri sudah punya BPJS pribadi, tidak bisa ikut serta ke BPJS perusahaan suami, tetapi sekarang jika istri BPJS pribadi kelas 2, tapi suami dapat fasilitas kelas 1 BPJS perusahaan, otomatis akan diupgrade data, sesuai kartu keluarga.
Di Semarang jika mau mengurus BPJS pribadi ke BPJS Sultan Agung, tetapi jika mengurus BPJS perusahaan ke BPJS Jatingaleh.
Berikut syarat urus BPJS buat bayi dalam kandungan, jika BPJS pribadi:
1. Isi formulir
2. Surat kontrol terakhir+HPL dari dokter kandungan
asli&fotocopy
3. Fotocopy buku pink
4. Fotocopy KTP
5. Fotocopy KK
Nah kalau BPJS perusahaan untuk anak, syaratnya :
1. KK asli & fotocopy
2. KTP asli & fotocopy
3. Surat keterangan lahir dari RS asli & fotocopy
4. Kartu BPJS suami istri asli & fotocopy
Kakakku dulu juga udah ngurus BPJS bayinya yg belum lahir. Thanks mba vit catatan buat aku nih kalo hamil lagi ntar ��
ReplyDeleteMasama mbak mi 😊
DeleteWah... Bisa diinformasikan buat adekku yang lagi hamil nih. Makasih mb Vita
ReplyDeleteMasama mbak irfa 😊
Deletenoted mbavit. tengkyu for sharing
ReplyDeleteMasama 😉
DeleteWah aku baru tahu kalo calon bayipun bisa ikut bpjs
ReplyDeleteIya bisa mbak 😊
Deletewii makasih ya mba infonya. Nanti kalau ada yang nanya aku buka blog mba vita ajah hahahahaha
ReplyDeleteBoleh banget ☺
DeleteTerbantu banget fasilitas bpjs utk bayi. Apalagi waktu Affan lahir hrs masuk perinatologi dan di fototerapi, lumayan banget kalau ga ada bpjs. Krn bpjs ku ikut kantor suami, jd baru daftar pas bayinya udah lahir. Tapi ga langsung dapat kartu permanen, dptnya kartu sementara doang kertas biasa gitu,utk 3 bulan. Setelah pny akte baru bs diperbaharui dan dpt kartu permanen.
ReplyDeleteHuum mempermudah pengobatan ya mbak, iya lumayan biayanya kalau gak dicover BPJS mah 😊
DeleteTfs ya mbak, kemarin dlu pernah lihat mmt nya aja tp blm tau syarat2nya
ReplyDeleteMasama mbak 😊
DeleteAku baru tahu juga nih Mbak Vita. MAkasih infonya :)
ReplyDeleteIya masama mbak wahyu 😊
DeleteTernyata bisa ya mbak..nanti kalau hamil lagi aku coba ah
ReplyDelete