Sabtu kemarin bareng KEB/Kumpulan Emak-Emak Blogger, diundang ke acara Kenali dan Obati TB Laten pada anak.
Tempatnya di Penang Bistro Oakwood.
Wah jadi inget harusnya tanggal 19 sampai 23 April ini berangkat ke Penang bersama suami, tapi sayang suami harus meeting di 17 sampai 19 April karena ada penyerahan hadiah dan mengingat pentingnya meeting tersebut, terpaksa tiket promo yang sudah dibeli sejak Juni 2017 lalu dibatalkan, padahal sudah packing pun hehe, Alhamdulillah tiket bisa direfund nanti kata temenku setelah jadwal kepulangan.
Nah ya bukan karena ingin mencicipi kuliner khas Penang saja, tetapi walau diriku setelah menikah 9 tahun 3 bulan belum ada anaknya.
Aku pokoknya kalau kesehatan pasti tertarik, selain profesiku Apoteker yang sekarang baru resign, nambah ilmu buat kusebarkan kepada adik, adik ipar dan kakak ipar juga keluarga besar.
Ya akhir-akhir ini sudah giat tentang sosialisasi TB di Indonesia, agar masyarakat awam makin mengerti apa sih itu TB, TB menular pada anak dan dewasa, bagaimana mencegah dan mengobatinya.
TB atau TBC atau Tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang bisa menyebar lewat udara.
Hati-hati loh anak-anak sangat rentan tertular jika berdekatan dengan orang dewasa yang sudah positif TB.
Ya tentunya tidak mudah jika ada yang batuk dan bersin kita menghindar, memang seharusnya yang batuk dan bersin pakai etika ya.
Memang susah juga semisal ketika di tempat umum anak kita dijauhkan dari orang yang batuk dan bersin.
Hendaknya selalu melindungi anak dengan cuci tangan sebelum makan dan pakai masker jika ada anggota keluarga yang batuk dan flu, dan bersin atau batuk tutup dengan tisu atau sapu tangan.
Tetapi anak bisa tertular oleh pasien TB jika sang anak daya tahan tubuhnya lagi lemah.
Tetapi jika daya tahan tubuh sang anak kuat belum tentu juga bisa tertular.
TB menyerang anggota tubuh yaitu paru-paru, tetapi pada anak faktanya 20-30% menyerang kelenjar getah bening, usus dan tulang.
Respon tubuh jika kita sakit mungkin kelenjar getah bening akan membengkak.
Harus segera periksa ke dokter jika batuk lebih dari 3 atau seminggu belum sembuh.
Anak memang gak bisa bicara apa yang dirasakan beda dengan orang dewasa yang bisa membicarakan apa yang dirasakan ketika sakit. Apalagi jika anak bayi dan balita. Terkecuali anak yang sudah beranjak remaja.
Tingkat penularan pasien TB dengan Bakteri Tahan Asam/BTA positif adalah 65%, sementara pasien TB BTA negatif dengan hasil kultur positif adalah 26%, sedangkan pasien TB dengan hasil kultur negatif foto toraks adalah 17%.
Jika batuk lebih dari dua minggu belum sembuh, jika periksa ke dokter bakalan disarankan untuk foto rongsen dada dan periksa dahak, atau tes Mantoux.
Nah batuk juga gak melulu TB loh, bisa jadi asam lambung meningkat naik ke kerongkongan dan tenggorokan jadi batuk, bisa karena alergi, bisa karena asma atau bronhitis juga bisa karena radang tenggorokan.
TB pada anak ada 2 macam yaitu TB laten dan sakit TB positif.
TB laten yaitu dimana anak terinfeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis tetapi tidak terkena penyakit TB, jadi bakteri ada di dalam tubuh anak namun tidak aktif dan tidak berkembang biak menyerang sistem kekebalan tubuh anak.
Gejala TB laten ini juga tidak ada yang spesifik.
Untuk mengecek anak kena atau tidak TB laten dengan pemeriksaan darah, atau tes kulit TB, menurut dokter Wahyuni sebagai narasumber dan dokter spesialis anak, sekarang skin test sudah hampir tidak dilakukan gantinya adalah tes hydra.
Anak dengan TB laten tidak menularkan kuman TB ke anak yang lain dan orang dewasa.
Tapi 5-10% anak dengan TB laten jika tidak diketahui sejak dini dan tidak ditangani dengan tepat bisa jadi sakit TB positif.
Menurut dokter Wahyuni TB positif suka ditemukan di public area yang kalau disingkat "Kumis Pa Joko" ( Kumuh, Miskin, Padat, Jorok dan Kotor).
Iya tentu anak kadangkala apa-apa dimasukkan ke dalam mulut, hendaknya kita ibunya melatih anak agar sebelum makan dibiasakan cuci tangan dengan sabun.
Rumah dan lingkungan yang lembab dan jarang terkena sinar matahari juga waspada ya, karena kuman TB bisa hidup disini.
Makanya di rumah dibiasakan jendela dibuka agar sirkulasi udara bagus fresh terus dan harus masuk sinar matahari.
Sakit TB pada anak, anak terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis dan bakteri tersebut aktif menyerang dan berkembang biak menyerang sistem kekebalan tubuh anak.
Gejala sakit TB pada anak yaitu :
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, berat badan anak tidak naik secara signifikan dalm 1 bulan setelah diupayakan perbaikan gizi yang baik
- demamnya pada anak lama lebih dari 2 minggu, dan atau berulang tanpa sebab yang jelas, suhu tubuh demamnya tidak tinggi
- batuk lama lebih dari 3 minggu, batuk tidak pernah reda atau intensitas semakin lama semakin parah
- nafsu makan tidak ada atau berkurang
- lesu, anaknya kurang aktif bermain
- diare terus menerus lebih dari 2 minggu yang tidak sembuh dengan pengobatan dasar diare.
Nah ya menurut dokter Arya dari Sanofi, TB masih dianggap penyakit aneh karena batuk berdarah, tak jarang dianggap karena guna-guna, stigma di masyarakat.
Cara edukasi masyarakat adalah dengan kita menyebarluaskan dari komunitas , tetangga, kantor, dan keluarga, yang tahu cerita biar semuanya jadi tahu dan waspada.
Menurut dokter Arya juga lagi dilakukan penelitian agar pengobatan TB gak usah terlalu lama, bisa diobati dalam waktu singkat, tetapi lagi proses belum fix menghasilkan obatnya.
Pencegahan TB pada anak dengan cara ini :
- pemberian vaksinasi BCG (Bacille Calmette- Guerin)
- berikan makanan yang bergizi dan seimbang pada anak
- menjaga lingkungan rumah bersih, tidak lembab dan cukup sinar matahari
- TB dapat dengan mudah menular melalui udara, maka jauhkan anak dari kontak dengan pasien TB dewasa.
Memang faktanya banyak anak menderita TB yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan benar yang menyebabkan peningkatan dampak negatif pada morbiditas dan mortalitas anak.
Walaupun sudah vaksin BCG masih bisa kena TB laten karena daya tahan tubuh setiap anak dan orang dewasa itu berbeda-beda, ada yang kuat dan lemah.
Pengobatan TB pada anak terdiri dari terapi/pengobatan dan profilaksis/pengobatan pencegahan.
Profilaksis ada dua yaitu profilaksis primer diberikan pada anak yang kontak erat dengan pasien TB menular dan profilaksis sekunder untuk anak yang terinfeksi TB tanpa sakit TB.
3 hal penting dalam melakukan pengobatan TB pada anak yaitu:
1. Pengobatan dengan kombinasi 3-4 jenis obat TB
2. Pengobatan TB membutuhkan waktu 6-12 bulan, tergantung dari tingkat infeksi bakteri TB
3. Kuncinya harus patuh dan teratur dalam meminum obat, karena anak-anak, orangtuanya harus disiplin dan telaten dalam memberikan obat.
Yuk ibu-ibu, bunda-bunda, mamah-mamah, mami-mami, emak-emak, harus menyebarkan info kesehatan dan TB ini dengan baik dan benar, agar TB di Indonesia bisa dicegah penularannya juga bisa diobati dengan benar sampai sembuh total tuntas.
Dan jangan kucilkan pasien TB juga setelah sembuh, jangan sampai sang anak jadi menakutkan untuk temannya karena TB.
Semua penyakit ada obatnya agar ditangani secara tepat, demikian pula dengan TB.
Yuk bersama kita berantas TB Laten. Kita rangkul mereka utk pengobatan
ReplyDeleteYuk kita sebarluaskan biar Indonesia bebas TB
Deletewah berguna banget ini mbak infonya, terima kasih ya mbak vita. aku emang belum begitu paham soal TB, nggak tau cara mencegahnya. udah ketakutan duluan sama TB
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau berguna, iya la bisa dicegah dan diobati pe sembuh TBnya
DeleteWah iyya, memang perlu support orang sekitar ya utk pengobatan TB. Semoga kita semua diberi kesehatan, aamiin
ReplyDeleteIya, Aamiin
DeleteTB ini ngobatinnya harus telaten banget ya mba obatnya ga bole telat
ReplyDeleteIya mbak mi harus telaten dan disiplin kalau kelewat harus diulang lagi dari awal pengobatannya
Deletebetul 3x. kalau sudah TB harus disiplin ya minum obatnya. kalau engga ya lebih panjang lagi penderitaannya hiks :(
ReplyDeleteBener kalau pengen cepet sembuh harus tintas dan disiplin dalam pengobatan TB
DeleteAgak seram ya mbak, penyakit TB ini. Bukan hanya orang dewasa saja.
ReplyDelete