Setiap hari kita butuh makan kan, dan ada baiknya makanan yang kita konsumsi sehat dan hygienist, yang dimasak di rumah. Tetapi ada kalanya kita bakalan jajan di luar rumah, aneka jenis makanan dan minuman itu. Gak apa kalau sesekali mah, cuma hal pemilihan makanan harus kita perhatikan, kebersihan dan bahan apa saja yang digunakan oleh pedagang, selain halal juga harus sehat dan aman dikonsumsi.
Sebagai pelezat dan pewarna makanan juga aroma pada makanan ada Bahan Tambahan Makanan/BTM. BTM adalah bahan yang ditambahkan pada pengolahan pangan, diantaranya yaitu pewarna, pengawet, penyedap rasa dan aroma, pengemulsi, anti oksidan, anti gumpal, pemucat dan pengental.
Dilarang menggunakan BTM jika :
- Menyembunyikan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi persyaratan.
- Menyembunyikan cara kerja bertentangan dengan cara produksi yang baik untuk makanan.
- Menyembunyikan kerusakan makanan.
Berikut sepuluh BTM yang dilarang digunakan dalam makanan, sesuai Permenkes nomor : 722/Menkes/Per/IX/1988 kemudian diubah dengan Permenkes nomor : 1168/Menkes/Per/X/1999, yaitu :
1. Asam Borat/Boric Acid
Manfaat sebenarnya : bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, pengontrol kecoa.
Efek negatif jika digunakan pada makanan:
Pemakaian sedikit atau jangka panjang akan kumulatif pada otak, hati, lemak dan ginjal. Menyebabkan demam, anuria, merangsang susunan saraf pusat, depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, koma bahkan kematian.
2. Asam salisilat dan garamnya (garam Lithium Salisilat, Silver Salisilat)
Manfaat sebenarnya : Antiseptik untuk penggunaan eksternal dan kulit topical sebagai keratolik.
Efek negatif jika digunakan pada makanan:
Jika dalam jumlah banyak menyebabkan muntah-muntah, kejang perut, sesak nafas, acidosis, dan gangguan mental.
3. Formalin/Formaldehyde
Manfaat sebenarnya : desinfektan, antiseptik, penghilang bau, fiksasi jaringan dan fumigan, juga untuk industri tekstil dan kayu lapis.
Efek negatif jika digunakan pada makanan:
Sakit perut, muntah-muntah, depresi susunan syaraf. Dalam jumlah yang banyak menyebabkan kejang-kejang, kencing darah, susah kencing, muntah darah, mati.
4. Kloramfenikol
Manfaat : Merupakan broad spectrum antibiotic.
Efek negatif: dapat membunuh flora usus.
5. Nitrofurazon
Manfaat : merupakan antimikroba.
Efek negatif : dapat membunuh flora usus.
6. Kalium Klorat/KCIO3
Efek negatif : iritasi kuat terhadap membran mukosa.
7. Diethylpyrocarbonat
Manfaat : sebagai pengawet anggur, soft drink, fruit juices.
Efek negatif : iritasi membran mukosa
8. Dulcin
Jangan digunakan untuk pemanis untuk makanan.
9. Brominated Vegetable Oil/BVO
Minyak nabati yang suka digunakan pada aroma jeruk dalam minuman ringan.
Efek negatif : menimbulkan reaksi alergi, metabolisme ion Br yang perlahan menimbulkan akumulasi pada sel adiphose tulang dan lemak.
10. Kalium Bromat
Suka digunakan sebagai pemutih dan pematangan tepung.
Efek negatif : bersifat karsinogenik, menyebabkan muntah, mual diare dan kerusakan pada ginjal.
4. Kloramfenikol
Manfaat : Merupakan broad spectrum antibiotic.
Efek negatif: dapat membunuh flora usus.
5. Nitrofurazon
Manfaat : merupakan antimikroba.
Efek negatif : dapat membunuh flora usus.
6. Kalium Klorat/KCIO3
Efek negatif : iritasi kuat terhadap membran mukosa.
7. Diethylpyrocarbonat
Manfaat : sebagai pengawet anggur, soft drink, fruit juices.
Efek negatif : iritasi membran mukosa
8. Dulcin
Jangan digunakan untuk pemanis untuk makanan.
9. Brominated Vegetable Oil/BVO
Minyak nabati yang suka digunakan pada aroma jeruk dalam minuman ringan.
Efek negatif : menimbulkan reaksi alergi, metabolisme ion Br yang perlahan menimbulkan akumulasi pada sel adiphose tulang dan lemak.
10. Kalium Bromat
Suka digunakan sebagai pemutih dan pematangan tepung.
Efek negatif : bersifat karsinogenik, menyebabkan muntah, mual diare dan kerusakan pada ginjal.
Semoga kita makin bijak ketika mengkonsumsi makanan dan minuman, perhatikan tanggal kadaluarsa, label halal dan kandungan bahan-bahan dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi, juga resgitrasinya, agar tubuh kita tetap sehat.
Sumber :
Sumber :
- Ditjen POM, Depkes RI, 1998, Peraturan perundang-undangan bidang makanan minuman.
- The Merck Index, eleventh edition.
- Martindale, 32th edition.