Tanggal 15 Agustus 2019 kemarin suamiku urus cek fisik dan gesek rangka motor Honda matic 2014 di Samsat Cibinong Kabupaten Bogor. Plat Nomer motorku itu Kabupaten Demak. Nah karena belinya tunai Rp 14.500.000 tahun 2014, 2019 ini Oktober harus gesek rangka karena sudah 5 tahun. Karena kita sudah domisili di Kabupaten Bogor, otomatis ngurusnya di Cibinong. Soalnya masa motornya kudu dibawa lagi ke Mranggen Demak heuheu. Nah Cek Fisik dan Gesek Rangka hanya sebentar ngurusnya, syaratnya bawa motornya, BPKB motornya dan KTP asli pemilik motor. Biaya yang dikenakan hanya kasih sukarela, suamiku ngasih Rp 5.000 saja hehe.
Nah setelah itu suamiku ke Semarang, dan ke Samsat Demak tanggal 21 Agustus, bawa Cek fisik yang dilegalisir dari Samsat Cibinong, KTP sementaraku karena KTP dari Kabupaten Bogor belum jadi, BPKB motor dan STNK motor. Pas disana karena pemilik asli gak harus hadir, cuma kudu disertai surat pindah, sementara sudah diserahkan untuk urus pindah KK dan KTP, gak mungkin urus lagi, padahal aku sudah bikin surat kuasa bermaterai Rp 6.000, tapi tetap kudu ada surat pindah KK ma KTP. Akhirnya Samsat Demak menyarankan seolah-olah motornya dibeli suamiku Rp 12.000.000 dan bermaterai Rp 6.000, jadi atas nama di STNK yang dimutasikan atas nama suamiku, biar gak ribet.
Di Samsat Demak masukin berkas kita yaitu :
Semua berkas foto copy rangkap 4 ( KTP, STNK motor, BPKB).
Lalu kita dikasih STNK sementara yang berlaku sampai 30 Oktober 2019. Nunggu berkas keluar dulu di Samsat Demak yaitu Cek fisik dan Gesek rangka dilegalisir lagi disini, berkas yang dari Samsat Cibinong Bogor diserahkan Samsat Demak. Nunggu dipanggil petugas berkas lagi, ngurus Fiskal dulu, lalu balik lagi ke Jasa Raharja, kemudian ke BRI bayar Rp 150.000.
Setelah itu tidak bisa diambil saat itu juga STNK dan BPKB mutasinya, baru bisa tanggal 11 September keatas diambil lagi ke Samsat Demak. Pas pengambilan bisa diwakilkan, surat pengganti STNK-nya harus dibawa dulu, nanti dipakai buat ngambil berkas yang sudah jadi, dan dibawa buat pakai motor disini biar gak ditilang jika ditanyakan STNK-nya. Nunggu 3 mingguan jadi STNK asli yang dimutasikan, nanti STNK-nya jadi atas nama suamiku sebagai pembeli motornya. Akhirnya tanggal 11 September surat untuk pengambilan mutasi STNK dan BPKB dikirim suamiku ke kantorku dulu di Semarang, minta tolong teman kami disana untuk ambilkan di samsat Demak. Pengiriman pakai J&T hanya Rp 18.000, isi berkas surat pengambilan/STNK sementara, fotocopy KTP sementara kami berdua dan fotocopy BPKB motor. Berkas baru diterima teman kami tanggal 16 September 2019, dan langsung teman kami ambilkan BPKB dan STNK mutasinya di Samsat Demak. Alhamdulillah teman kami pun tanggal 17 September ke Jakarta untuk ikut seminar, jadi sekalian dibawakan.
Bukti STNK sementara diserahkan ke bagian mutasi masuk untuk dapat berkas kita. Lalu ke bagian registrasi ambil formulir pengajuan baru. Dilengkapi, diserahkan balik ke bagian TU penomoran buat dapat nomer motor. Terus ke BBn2 bayar BPKB 225 rb, dikasih resi buat ambil ke polres Bogor, 2 bulan kemudian diambil.
Terus ke kasir buat bayar STNK, selesai tunggu dipanggil buat terima STNK yg sudah jadi. Tinggal ke bagian plat nomer, serahkan yang merah tadi, kan dikasih seperti foto diatas 3 lembar itu, beres deh plat nomer/TNKB.
Nah setelah itu suamiku ke Semarang, dan ke Samsat Demak tanggal 21 Agustus, bawa Cek fisik yang dilegalisir dari Samsat Cibinong, KTP sementaraku karena KTP dari Kabupaten Bogor belum jadi, BPKB motor dan STNK motor. Pas disana karena pemilik asli gak harus hadir, cuma kudu disertai surat pindah, sementara sudah diserahkan untuk urus pindah KK dan KTP, gak mungkin urus lagi, padahal aku sudah bikin surat kuasa bermaterai Rp 6.000, tapi tetap kudu ada surat pindah KK ma KTP. Akhirnya Samsat Demak menyarankan seolah-olah motornya dibeli suamiku Rp 12.000.000 dan bermaterai Rp 6.000, jadi atas nama di STNK yang dimutasikan atas nama suamiku, biar gak ribet.
Samsat Demak
Di Samsat Demak masukin berkas kita yaitu :
Semua berkas foto copy rangkap 4 ( KTP, STNK motor, BPKB).
Lalu kita dikasih STNK sementara yang berlaku sampai 30 Oktober 2019. Nunggu berkas keluar dulu di Samsat Demak yaitu Cek fisik dan Gesek rangka dilegalisir lagi disini, berkas yang dari Samsat Cibinong Bogor diserahkan Samsat Demak. Nunggu dipanggil petugas berkas lagi, ngurus Fiskal dulu, lalu balik lagi ke Jasa Raharja, kemudian ke BRI bayar Rp 150.000.
Setelah itu tidak bisa diambil saat itu juga STNK dan BPKB mutasinya, baru bisa tanggal 11 September keatas diambil lagi ke Samsat Demak. Pas pengambilan bisa diwakilkan, surat pengganti STNK-nya harus dibawa dulu, nanti dipakai buat ngambil berkas yang sudah jadi, dan dibawa buat pakai motor disini biar gak ditilang jika ditanyakan STNK-nya. Nunggu 3 mingguan jadi STNK asli yang dimutasikan, nanti STNK-nya jadi atas nama suamiku sebagai pembeli motornya. Akhirnya tanggal 11 September surat untuk pengambilan mutasi STNK dan BPKB dikirim suamiku ke kantorku dulu di Semarang, minta tolong teman kami disana untuk ambilkan di samsat Demak. Pengiriman pakai J&T hanya Rp 18.000, isi berkas surat pengambilan/STNK sementara, fotocopy KTP sementara kami berdua dan fotocopy BPKB motor. Berkas baru diterima teman kami tanggal 16 September 2019, dan langsung teman kami ambilkan BPKB dan STNK mutasinya di Samsat Demak. Alhamdulillah teman kami pun tanggal 17 September ke Jakarta untuk ikut seminar, jadi sekalian dibawakan.
Setumpuk berkas ini dari Samsat Demak dibawa ke Samsat Cibinong Bogor, buat mutasi BPKB dan STNK juga ganti plat nomer motor.
Berkas ini suamiku serahkan tanggal 20 September 2019, katanya akan diproses 14 hari kerja di Samsat Kabupaten Bogor. Ada pun biayanya yaitu terdiri dari :
- PKB
- BBNKB (2/3 X PKB)
- SWDKLLJ Rp 35.000
- administrasi STNK Rp 25.000
- Administrasi TNKB Rp 60.000
- Administrasi/daftar Rp 100.000
- Tergantung berapa PKB-nya
- Belum bikin BPKB baru Rp 225.000, diluar biaya2 administrasinya.
Samsat Kabupaten Bogor, ada tempat bermain anak.
Tanggal 10 Oktober suamiku baru sempat ke samsat Cibinong lagi, akhirnya dari plat nomer motor H AAE jadi F FAR. Bayar BPKB saja 225 ribu rupiah, dikasih resi dulu, nanti ngambilnya di polres Bogor dua bulan lagi. Faktur pembelian dikembalikan, nanti kalau dapet BPKB baru distaples disatukan. Lumayan ngantri bayar pajeknya, pajeknya total Rp 505.000 terus print STNK, baru ambil plat nomer, total bayar 730 ribu rupiah. Memang ya sehari ngurusnya, cuma nunggu jadinya lumayan ya 3 minggu di Demak, di Bogor 2 minggu.
Bukti STNK sementara diserahkan ke bagian mutasi masuk untuk dapat berkas kita. Lalu ke bagian registrasi ambil formulir pengajuan baru. Dilengkapi, diserahkan balik ke bagian TU penomoran buat dapat nomer motor. Terus ke BBn2 bayar BPKB 225 rb, dikasih resi buat ambil ke polres Bogor, 2 bulan kemudian diambil.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup