Dari 2008 sebelum nikah NPWP suamiku masih alamat Ponorogo, karena waktu itu kerja di Perusahaan Farmasi di Jakarta tapi ditempatkan di Semarang, jadi untuk bayar PPH dari gaji harus punya NPWP. Nah padahal selama 9 tahun di Semarang sudah punya rumah sendiri di Kabupaten Demak, bahkan KTP dan KK alamat sesuai domisili baru itu, setelah sebelumnya KTP Semarang hilang waktu alamat domisili rumah sewa bukan rumah kita sendiri. Dan sekarang setelah pindah Jakarta dan kabupaten Bogor masih saja tuh NPWP alamatnya Ponorogo, bahkan mertua sempat bingung ditelfon kantor pajak mengenai penambahan aset rumah dulu dan sekarang juga mobil 1 yang dijual. Aku yang biasanya ingatkan urus-urus dokumen penting, agak lupa mengenai NPWP ini. Akhirnya kemarin diurus pindah KPP/ Kantor Pajak Pratama dan alamat domisili ke kabupaten Bogor biar sesuai semua dokumen pribadi kita baik urusan perbankan dan urusan KTP juga KK plus NPWP.
Masuk ke www.kunjung.pajak.go.id, untuk bisa mendapatkan nomor antrian di KPP pajak yang diinginkan.
Ada 4 langkah yang harus dilakukan:
1. Isi dan lengkapi dahulu data identitas calon pengunjung.
Contoh form yang harus diisi bisa dilihat dibawah ini.
2. Selanjutnya lengkapi form penilaian kesehatan mandiri yang isinya pertanyaan yang masih ada hubungannya dengan kondisi pandemi ini, bisa dilihat di bawah ini.
3. Setelah itu baru kita masuk ke layanan dan waktu. Disini kita bisa pilih kantor KPP pratama yang ingin kita tuju. Tanggal dan waktunya juga bisa kita pilih disini.
Bila waktu dan tanggal yang kita inginkan sudah penuh, akan ada notifikasi untuk memilih tanggal dan waktu lainnya.
4. Setelah OK semua kita tinggal klik booking dan kita akan dapatkan tiket antrean yang ada barcode nya seperti ini contohnya.
Tapi jujur saya tidak tahu barcode ini gunanya apa, karena saat di KPP kita tetap dapat antrian manual.
Di hari dan jam yang telah disepakati, kita langsung datang ke KPP yang dituju, tunjukkan barcode antrian yang didapat secara online ke petugas. Disini protokol kesehatan sangat dijaga. Masker wajib dipakai, cuci tangan, sebelum masuk ke dalam kantor kita harus lewat chamber dan disemprot menggunakan cairan disinfektan. Ruang tunggu juga diatur jaraknya.
Waktu tunggu relatif singkat karena tidak banyak antrian yang terjadi karena antrian sudah dikondisikan. Dapet nomer antriannya soalnya 3 hari dari daftar online, daftar online tanggal 3 November, dapat nomernya tanggal 5 November. Setelah tiba giliran, kita tinggal datang ke petugas di loket yang ditentukan. Sampaikan saja maksud dan tujuan kita, kalau saya waktu itu pindah KPP pratama dan perubahan identitas wajib pajak. Jangan lupa untuk menyiapkan E-KTP dan kartu NPWP asli dan fotocopynya.
Semua perubaham data akan diproses oleh petugas, sementara pemindahan KPP akan disampaikan ke KPP asal lewat sistem online dan menunggu konfirmasi melalui surat yang akan dikirimkan ke alamat wajib pajak. Dari urus tanggal 5 November, surat dari KPP asal sampai tanggal 14 November ke rumah Kabupaten Bogor, sementara dari KPP asal Kabupaten Ponorogo tanggal 9 dan 10 November yang tertera di suratnya.
Sampai disini tahap satunya selesai karena untuk bisa cetak kartu NPWP baru, masih menunggu berkas pindah dari KPP asal. Berkas pindah cukup cepat pas pengajuan KPP sini minggu lalu, berkas pindah dari KPP asal sampai via pos selama 6 hari ke alamat rumah domisili kita sekarang. Dan proses dari awalnya hanya 10 hari. Lalu tinggal kita cetak kartu baru di KPP sini sesuai alamat di KTP domisili, daftar online lagi buat ke KPP Kabupaten Bogor. Lalu ketika dapat nomer antrian 16 November jam 10 pagi, pas sampai sana kartu NPWP lama dari KPP asal diambil oleh KPP sini, kartu NPWP baru dicetak dan dikasihkan kita, gak sampai 10 menit.
Ya setiap dokumen pribadi bagusnya sesuai alamat domisili sekarang biar sinkron dan sesuai semuanya, plus biar lebih gampang jika perlu sesuatu urusnya dekat rumah sekarang. Alhamdulillah sekarang sudah sesuai semuanya baik KTP, KK, Akte lahir anak, NPWP, BPKP dan STNK semuanya alamat sini.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup