Setelah 10 tahun menanti, aku Alhamdulillah punya bayi juga, dan bayiku sekarang sudah berusia 1 tahun. Ketika meng-ASI-hi bayiku ASI-ku sedikit dan ditambah waktu usia seminggu ASI-ku entah kenapa abis, padahal ketika dipompa cuma 30ml sampai 60ml saja. Sudah konsumsi madu, sayur katuk bahkan suplemen ASI. Menurut dsa-nya bayiku ada tounge tie dan lips tie sehingga susah nyusu langsung dari putingku, tapi aku gak mau diinsisi kasian ntar kan seiring waktu bisa lentur ilang sendiri toh gak parah. Stress mempengaruhi ASI juga, aku lahiran sesar, di RS tempatku melahirkan juga dikasih tahu bidan kalau nyusuin tarik dulu putingnya karena kecil dan harus dijepit biar bayiku bisa menghisap ASI-nya, dan PD-ku juga dipijat bidan RS buat memperlancar ASI. Aku kesusahan menyusui belum lagi cenat cenut bekas operasi masih terasa. Tapi namanya seorang ibu mah kudu mengusahakan yang terbaik buat anaknya. Nah ketika usia seminggu itu bayiku juga kena kuning, akibat bilirubin lebih 4, harusnya 10 batas maksimalnya ini 14, berpisah semalam dengan bayiku bikin aku nangis mulu jadi seret deh tuh ASI-nya, sementara harus pompa bulak balik ke RS dan terpaksa ditambah sufor waktu itu malah atas saran Mamah dan adikku, karena bayiku minumnya banyak plus aku dan bayiku beda golongan darah, aku O bayiku B. Tentunya aku acc dokter dulu setelah mengusahakan ASI yang walau dikit itu tetep kukasihkan putriku. Dokter anak bayiku karena konselor ASI juga menyarankan untuk ke klinik laktasi di Depok, sementara bayiku dirawat di Kabupaten Bogor. Ah makin stress deh masa pisah jauh ma bayiku, akhirnya aku minjam pompa ASI, kalau elektrik berisik ketika mompa, dan aku suka tumpah pas mindahin ke botolnya, udah mah dikit tumpah pula, untung tetanggaku punya pompa ASI silikon 2 buah, ini pompa enak banget deh bisa cepat mompa, gak sakit di PD-ku plus gampang nuangnya ke kantong ASI. Masalah biaya juga walau dicover asuransi, pas hamil dan melahirkan tambahan dari limit asuransi pun aku terpaksa minjem ortu, jadi tetep bikin ASI seret karena kepikiran. Ya bukan gak punya tabungan, tapi baru pindah kota dan provinsi plus beli rumah lagi di tempat domisili kami yang baru. Jadi pas punya bayi gak ada pegangan sama sekali, karena tabungan dulu dihabiskan buat melunasi 2 aset yang dibeli di tempat tinggal yang lama.
Balik lagi ke ASI aku juga dikasih adikku pompa ASI manual tapi ini nyeri di PD gak nyaman buat mompa, lebih enakan yang dari silikon. Tapi ya gak enak minjem terus punya tetangga heuheu, aku pengen punya sendiri. Lalu aku nemu pompa ASI dari Mooimom.
Jadi ibu mah kudu sabar tur jembar hatinya, soalnya pastinya bakalan aja ada yang komen kok sesar kenapa gak normal lahirannya, lah masa dokter kandungan juga cari untung, ya tentunya demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayinya, karena aku infertil 10 tahun, bayiku melintang plus ada varises rahim, dan aku pun bukan ikutan tren, toh seumur2 baru kali ini dioperasi pas lahiran hehe. Jangan menghakimi ya mau sesar atau normal pervaginam sama-sama berjuang taruhannya nyawa. Terus nanti pasti dipertanyakan lagi kenapa gak nyusuin langsung, kenapa gak full ASI, sufor boros, dan kenapa dipompa ASI-nya padahal di rumah gak kerja. Nah justru kata-kata semacam itu bisa bikin down busui loh. Setiap manusia punya takdir dengan rejeki masing-masing. Demikian halnya dengan ASI ada yang melimpah ruah sampai dikasihkan ke bayi lainnya, ada yang seret cuma sedikit walau segala cara dicoba. Jangan pernah berpikir kasih ASI lebih irit daripada sufor ya. ASI yang berkualitas juga ibunya harus makan makanan sehat dan bernutrisi bukan asal kenyang, karena ASI itu keluar sesuai dengan yang kita makan. Makan bakso ma mie yang keluar ya itu, makan daging ikan sayur buah ya keluar itu pula hehe. Dan sufor pun gak boros kok karena tiap anak punya rejekinya masing-masing. Jadi ibu itu harus punya empati tinggi biar anaknya juga nanti tumbuh baik, tanpa banding-bandingkan dengan anak lainnya si anu begitu si ini begini, tiap anak istimewa dan bahkan kakak adik aja beda walau satu rahim ibunya dan sebapak heuheu.
Aku punya kode voucher BLOGVITA10 bisa digunakan untuk mendapatkan tambahan diskon 10% untuk semua produk www.mooimom.id dengan minimal belanja Rp 300.000 dan diskon maksimal Rp 30.000.
Nah kenapa aku memilih silicone breast pump ini karena :
- 100% food grade silicone.
- tidak mengandung BPA, PVC, dan Phthalate.
- di desain dengan ukuran kecil, sederhana, dan mudah dibawa kemana saja, pas buatku yang sulit menyusui langsung, sangat efektif.
- bagian penyedot pompa di desain untuk menghindari resiko ASI tumpah, nah aku suka banget biar ASI-ku dikit aman gak tumpah pas nuang ke botol susu atau kantung ASI.
- di desain khusus agar mudah digunakan, tidak menimbulkan suara bising dan cepat memompa, jadi pas bayiku tidur aku tidak khawatir mengganggunya karena memompa ASI dengan silicone breast pump Mooimom ini.
- dapat dibersihkan dengan mesin sterilisasi, microwave ataupun direbus dalam air, kalau aku dicuci dulu dengan sabun pencuci botol susu, lalu direndam dalam air panas.
- Silicone Breast Pump ini dapat menahan suhu terendah dari -20•C sampai suhu tertinggi 200•C.
Cara pakai Mooimom Silicone Breast Pump ini cukup 3 langkah mudah berikut :
1. Posisikan Mooimom Silicone Breast Pump diatas puting susu, saat pompa sudah terkunci rapat pada payudara, tekan bagian bawah pompa ini dengan lembut, dan ASI akan terhisap dan mengalir dengan sendirinya. Saking mudah dan nyamannya, bisa sambil gendong bayi plus ngobrol ma bayi heuheu.
2. Cukup tekan pompa sebanyak 1- 2 kali, hasil dari pompa ASI bisa sedikit dan banyak tergantung mood kita dan asupan makanan kita. Sementara belum dipindah bisa ditutup di pompa ASI, ASI-nya gak tumpah, dan karet bawahnya diletakan di meja bisa tegak berdiri gak tumpah.
3. Setelah selesai memompa bisa langsung dimasukan botol susu agar diminum langsung bayi, atau dimasukan ke kantung ASI disimpan di freezer, agar ASI gak rusak dan setiap kantung ASI diberi nama, tanggal dan waktu mompa. Diberikan first in first out ya kalau mau diberikan pada bayi.
Nah menurutku setelah mereview silicone breast pumpnya Mooimom, beneran efektif loh buat mompa ASI, cepat dan mudah juga nyaman terutama buat kasusku tadi ketika meng-ASI-hi. Alhamdulillah sangat membantu nih pompa ASI-nya buatku dan bayiku. Setelah memakai jangan lupa dibersihkan dengan sabun pencuci botol, dan disterilkan direndam air panas plus disimpan di tempat bersih setelah kering. Kalau aku disimpan di tupperware besar dan bersih barengan botol-botol susu bayiku.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup