Ini putriku Alesha, usia 19 bulan udah makin pinter Alhamdulillah, BB-nya 8.7 kg TB-nya 82cm. Di usianya ini dia sudah bisa ikutin Allohuakbar gerakan solat sama sujud, suka bantuin Maminya nyiram tanaman, makan sendiri, bisa lari dan nari ikutin irama musik, mainan masak-masakan, suka Corat coret gambar di buku dan terkadang di dinding, main boneka dan masak-masakan juga playdough aneka warna dicetak terus dia mainkan. Dulu putriku lahir via SC BB 2.75 kg dan TB 49 cm. Alhamdulillah sehat dan kuat walau gak full ASI campur sufor S26.
Ibu tak harus memaksakan diri multitasking karena misal masak, beberes dan ngurus anak dalam satu waktu bisa memicu stress, akibatnya menaikkan intonasi bicara ke anak emosi. Iya juga sih kadangkala kalau capek jadi bentak anak, maaf ya nak.
Nah ini caranya biar kita gak cepat emosi dan gak stres :
- Blocktime/bagi waktu, gak usah merasa seperti wonder woman, tapi luangkan waktu di kesibukan kita urusin rumah kudu ada waktu main sama anak, tatap anak ngobrol main dengan tatapan langsung ke anak dan sentuhan lembut ke anak.
- Milestone, kita harus tahu anak kita usianya berapa, berapa batas BB dan TB yang harus dicapai, stimulasi apa yang harus diberikan dan anak kita skillnya udah nambah apa saja nih. Misal anak 19 bulan harus bisa dia dua suku kata, nah sesuai anakku bisa tiga suku kata seperti Mami tolong Caca, terus kita harus bisa kenali aktifitas anak kita sukanya lagi apa nih, misal anak suka gambar coret-coret kasih buku ma krayon atau pensil atau pulpen, jadi bakat minat anak terasah dan terstimulasi.
- Melibatkan anak dalam keseharian kita, ya benar Aku suka ajak Shasha masak dia happy, pas selesai masak sup misalnya dia bilang yummy terus makan sendiri habis. Ajakin bantuin jemur baju, keluarkan baju dari mesin cuci Maminya yang jemur diatas jemuran, dia juga happy tolong Mami katanya. Kukira hal sederhana ini sepele tapi manfaatnya ternyata melatih motorik halus si kecil.
Tidak ada ibu yang benar-benar sempurna, pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Membentuk lingkungan kondusif buat si kecil sangat perlu di masa new normal ini. Jadi walau di rumah saja kita sediakan media untuk bermain dan belajar si kecil yaitu dengan cara :
- Membangun hubungan responsifnes ke si kecil, perhatikan apa kebutuhan dan minat si kecil, misal anak usia 2 tahun suka gerak sediakan perosotan, anakku kusediakan sepeda dan perosotan dia happy. Si kecil punya skill tiap hari yang bikin kita ortunya bangga, berhasil BAK sendiri, pakai baju sendiri, sikat gigi sendiri, habisin makanan sendiri atau minum susu sendiri walau masih belepotan. Nah kita beri respon puji si kecil hebat, aku pun suka ma Shasha, wah Shasha hebat keren Alhamdulillah dia senang kalau dipuji, jadi sinapsnya kata Mbak Pritta sinyal otaknya nyambung, bikin si kecil makin pintar. Hal sepele gini untuk bekal dia besar calistung, bersosialisasi, dalam bermain dan belajar di rumah tak hanya Mamnya saja tapi Papnya harus ikutan biar si kecil makin pintar.
- Stabilitas, dalam keluarga tetap tenang dalam kondisi stres itu harus. Contoh buat aturan jangan diganti-ganti. Ketika mengajari anak sesuatu tatap matanya, misal nak kamu makan dulu baru mandi atau sebaliknya harus konsisten setiap hari.
- Papinya harus terlibat dalam pengasuhan si kecil jangan Maminya Mulu, karena anak berdua harus mengasuh juga berdua agar anak tumbuh kembangnya optimal. Jadi poinnya pertama stimulasi harus tahu sesuai milestones tumbuh kembang anak kita, kedua si kecil di periode sensitif terhadap apa nih fasenya. Si kecil pinter suka ngoceh berarti sering ajak ngobrol dengarkan lagu balita. Si kecil suka estafet main bola, coba suruh si kecil kelompokan berdasarkan warna bolanya, aku suka nih saat mandikan dan anaknya happy. Si kecil suka pegang play dough bagus buat sensori nya, Shasha suka warna warni playdough lalu dicetak di cetakan kue mainannya.
- Hand puppet, bermain dengan boneka tangan ini mendukung perkembangan sosial si kecil, anakku belum ada hand puppet baru boneka biasa. Contohnya nih ngajarin toilet training, tatap mata si kecil ayo ini boneka kelinci atau pandamu aja mau pipis dan pup di toilet masa kamu enggak, ayo kamu bisa. Beri si kecil kesempatan untuk bercerita bersama boneka atau hand puppetnya, pura-pura gosok gigi, pakai baju, jadi melatih perkembangan emosional dan kognitif si kecil.
Menurut Mbak Vera, Wyeth Nutrition mengembangkan rasa baru yang lezat yaitu S-26 Procal Nutrissentials rasa madu, mengandung protein, zat besi, Kolin, kalsium dan ini susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun. Shasha susunya selama ini S-26 Procal gold dan procal Nutrissentials rasa vanila, nanti nyobain rasa madu ini ah, selain asupan makanan, buah sayur dan susu juga penting biar bantu tumbuh kembang optimal yang mendukung proses belajar si kecil. Walau pandemi si kecil butuh stimulasi dan kasih sayang juga nutrisi. S-26 Procal Nutrissentials berkomitmen mendampingi orang tua dalam memastikan tumbuh kembang si kecil berjalan sesuai tahapan usianya.
Menurut Bu dokter Bernie pertumbuhan anak dilihat dari pertambahan BB/berat badan anak, pertambahan TB/tinggi badan dan LK/lingkar kepala anak. Alhamdulillah anakku nambah terus walau BB-nya naik Dikit tapi sesuai milestones bayi perempuan dan TB-nya naik pesat, kalau LK jarang diukur waktu imunisasi.
Perkembangan ditandai dengan gerak kasar, halus, bahasa, personal sosial, kemandirian, milestones anak sesuai usianya. Misal anak 1 tahun belum bisa mengucapkan kata bunda baru mam atau mama. Anak usia 2 tahun dua kata Mami mamam, enak yummy, mami mau Mimi susu. Alhamdulillah anakku 19 bulan udah bisa 'Mami tolong Caca' ketika dia gak bisa, atau ketika mau susu 'Papi Caca mo susu' abis dibikinin bilang makasih. Intinya di 1000 hari pertama periode emasnya anak stimulasi tepat dan nutrisi yang pas mendukung tumbung kembang anak menjadi baik. Kita perhatikan juga di buku KMS atau KIA, kurva pertumbuhan sesuai gak, terus milestones anak sesuai tabel diatas kartu DDTK, kalau sudah sesuai semuanya tumbuh kembang anak kita optimal.
Jadi tumbuh kembang balita akan optimal dengan stimulasi dan nutrisi yang tepat.
Mbak Kimberly Ryder juga suka ajakin anaknya Ryden main hand puppet loh, bagus buat stimulus anak.
Mbak Poetri pun kemarin bercerita tentang madu gayanya asyik karena beliau seorang story teller buat anak-anak dengan hand puppet Bee yang lucu.
Wah jadi makin semangat nih ceritain dan ngajari anakku dengan story telling dengan boneka atau hand puppet. Gimana Mam and Pap yuk semangat dalam mengasuh dan mendidik anaknya biar tumbuh kembangnya optimal.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup